Siap menjadi orang tua berarti siap mengemban tanggung jawab besar dalam membina rumah tangga, membesarkan dan mendidik anak. Sebagian pasangan yang mau menikah mengikuti bimbingan pranikah, itu sebenarnya sudah bagus banget. Tapi, dengar-dengar (orang saya juga belum pernah...) materi dalam bimbingan pranikah itu baru sebatas pada seks, komunikasi, dan pengelolaan materi aja. Jadi masih berorientasi ke kelanggengan dua pasangan itu. Padahal pendidikan tentang pola asuh yang benar juga penting lho, karena pola asuh yang salah akan menyebabkan gangguan kepribadian pada anak.
Lima tahun pertama adalah masa pembentukan kepribadian si anak. Jika pada lima tahun ini anak mendapatkan pola asuh yang benar, maka ia akan jadi individu yang sehat mental selama hidupnya. Tapi jika enggak, ya akan timbul gangguan pada kepribadiannya.
Di bawah ini adalah contoh pola asuh yang kurang bijaksana dan dampaknya ke anak...
Melindungi anak secara berlebihan karena memanjakannya
Anak menjadi individu yang hanya memikirkan diri sendiri, hanya bisa menuntut, lekas berkecil hati, tidak tahan terhadap kekecewaan, ingin menarik perhatian, kurang bertanggung jawab, cenderung menolak peraturan dan minta dikecualikan.
Melindungi anak secara berlebihan karena sikap "berkuasa"
Anak menjadi kurang berani dalam pekerjaan, cenderung lekas menyerah, bersikap pasif dan bergantung pada orang lain, inginnya menjadi "anak emas" dan menerima saja segala perintah.
Penolakan
Anak akan merasa diasingkan, bersikap melawan orang tua dan mencari bantuan kepada orang lain, tidak mampu memberi dan menerima kasih sayang.
Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi
Anak akan menilai dirinya dan hal lain juga dengan norma yang terlalu keras dan tinggi, seringnya kaku dan keras dalam pergaulan, cenderung perfeksionis dengan cara yang berlebihan, lekas merasa bersalah, berdosa, dan tidak berani.
Disiplin yang terlalu keras
Anak akan menuntut dan menilai dirinya sendiri terlalu keras. Agar dapat meneruskan dan menyelesaikan suatu usaha dengan baik, selalu membutuhkan sikap menghargai yang tinggi dari lingkungan.
Nilai dan norma yang bertentangan antara dua orang tua
Sikap anak terhadap nilai dan norma pun tak teratur, kurang konsisten dalam menghadapi berbagai persoalan.
Meskipun interaksi antara orang tua dan anak bukan faktor utama yang menetukan kepribadian si anak, tapi bisa dibilang keluarga adalah "sekolah pertama" si anak, maka sekarang tergantung orang tuanya, mau enggak jadi "guru pertama dan utama" bagi anak itu...
Wajib Dibaca Calon Orang Tua
Posted by Tanda Kehidupan Is Me at 4:30 PM
Labels: Kejiwaan anak, Kesehatan jiwa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
- Artikel kesehatan (11)
- Curahan jiwa menunggu pagi (6)
- Jantung sehat (4)
- Kejiwaan anak (1)
- Kesehatan jiwa (3)
- Love story (4)
- Merawat luka (8)
- Mitos kesehatan (4)
- Renungan (2)
- Stres (3)
0 comments:
Post a Comment