Peduli Kolesterol

“Makan pecel Madiun yuk!” Pada diem, ogah-ogahan. Giliran ada yang tanya, “Pada mau ikut beli Mozza burger gak?” eh, langsung semangat aja. Padahal cuma tanya, nggak dibayarin. Hehehe…
Jadi intinya, setiap orang pasti suka makan enak (makanan yang rasanya enak di lidah). Tapi kalau makanan enak itu berupa makanan gurih, berlemak, gorengan, dan minim serat, jangan pada kebablasen makannya karena berbahaya bagi kesehatan. Soalnya makanan-makanan seperti itu banyak mengandung kolesterol, yang bisa meningkatkan risiko penyakit akibat penggumpalan dan sumbatan di pembuluh darah.

Apa Sebenarnya Kolesterol?

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.

Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Lemak Jahat (LDL) vs Lemak Baik (HDL)


Kolesterol dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida.
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah, yang setelah melewati beberapa proses akan mengakibatkan penggumpalan dan sumbatan di pembuluh darah. Jika sumbatan terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam prosesnya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat.

Berapa Kadar Kolesterol Yang Normal?


Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang, sehingga gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala dan pegal-pegal. Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala, sehingga disarankan untuk check up minimal 1 tahun sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui hiperkolesterol sedini mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang diakibatkan.

LDL ("Kolesterol jahat”)
Kurang dari 100 : Optimal
100-129 : Mendekati optimal
130-159 : Batas normal tertinggi
160-189 : Tinggi
Lebih dari 190 : Sangat tinggi

HDL ("Kolesterol Baik”)
Kurang dari 40: Rendah
Lebih dari 60 : Tinggi

Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200 : Yang diperlukan
200-239 : Batas normal tertinggi
Lebih dari 240 : Tinggi

Trigliserida (TGA)
Kurang dari 150 : Normal
150-199 : Batas normal tertinggi
200-499 : Tinggi
Sama atau lebih dari 500 : Sangat tinggi

Kadar kolesterol harus dikontrol. Kadar total kolesterol jangan lewat ambang standar yaitu 200 mg/dL, kadar trigliserida (TGA) kurang dari 150 mg/dL, kadar HDL harus tinggi yaitu lebih dari 50 mg/dL, dan kadar LDL jangan lebih dari 100mg/dL.Cara mengontrolnya adalah melakukan pola hidup sehat dan bugar yang terdiri dari 4S, yaitu makan sehat, berpikir sehat, istirahat sehat dan aktivitas sehat.

Peduli Kolesterol Anda

Makan sehat berperan membatasi jumlah kolesterol yang masuk ke dalam tubuh karena tubuh dapat menghasilkan kolesterol yang diperlukan dalam jumlah tepat yaitu oleh hati.
Makan sehat dapat diartikan dengan menghindari makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol, misalnya minyak dan lemak hewan (daging sapi/kambing/babi, kulit ayam, jerohan, otak, hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur). Kolesterol berbeda dengan TGA. Sumber TGA antara lain gorengan, santan, asam lemak trans, margarine, butter. Hindari alkohol dan konsumsi gula yang berlebihan. Makanlah makanan tinggi serat, suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.

Minyak atau lemak nabati (lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan) masih dapat Anda konsumsi asal tidak berlebihan, sebab lemak nabati tidak mengandung kolesterol dan sedikit kadar lemak jenuhnya. Senyawa lemak yang banyak terdapat dalam lemak nabati adalah lemak tak jenuh yang tidak menaikkan kadar kolesterol darah, bahkan menurut beberapa laporan penelitian dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.
Makan lemak yang baik seperti asam lemak omega-3, omega-6 dan omega-9. Asam lemak omega-3 terdapat pada ikan laut dalam seperti ikan salmon, ikan tuna; asam lemak omega-6 terdapat pada minyak jagung dan minyak kedelai; sedangkan asam lemak omega-9 terdapat pada alpukat, minyak zaitun dan canola oil.
Tapi minyak tersebut bukan untuk menggoreng. Karena jika digoreng akan menjadi lemak yang jelek. Sebaiknya diminum atau sebagai dressing salad.

Selain itu juga dianjurkan mengkonsumsi buah-buahan seperti jeruk, strawberry dan anggur, juga sayuran terutama yang berwarna merah seperti tomat dan wortel; karena buah dan sayur adalah sumber antioksidan.
Dalam berpikir sehat, diperlukan pengelolaan stress dengan baik. Jika anda hidup dan bekerja di kota besar, bisa dipastikan sangat sukar untuk bebas stress. Namun, Anda bisa mengelola stress Anda dengan baik, sehingga justru dapat memacu kreativitas dan semangat Anda. Akhirnya peningkatan derajat kehidupan dan kesehatan Anda.
Berolah-raga secara teratur sudah dibuktikan pula dapat menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga membantu membakar kolesterol/lemak dalam tubuh menjadi energi.

Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui pemeriksaan kolesterol darah. Anda bisa langsung datang ke laboratorium kesehatan terdekat yang memiliki paket pemeriksaan kolesterol lengkap. Hasilnya pun dapat dikonsultasikan dengan dokter ahli.

0 comments:

Post a Comment